Kamis, 21 Maret 2013

SOLO (SURAKARTA)



SOLO (SURAKARTA)

Assalamualaikum sobat Travi,.apa kabar dan salam sejahtera juga buat pecinta travelling nih...waduuh di kesempatan kali saya coba mengulas sedikit tentang kota yang beken juga di Jawa tengah yaitu kota Solo alias Surakarta..
Sekilas dari tempat saya berdiri saat ini dibawah nama papan jalan Slamet Riyadi ternyata dulu pada Tahun 1998, Tepatnya di tanggal 14-15 Mei 1998. Di jalan ini pernah juga terjadi Chaos atau ketakutan yang luar biasa yang menimpa pengusaha dan pemilik toko usaha di sepanjang jalan Slamet Riyadi.
Penyebabnya adalah Kerusuhan yang terjadi di masa Orde baru yang terjadi di Ibukota Jakarta ternyata merembet hampir keseluruh pelosok Indonesia termasuk di kota Solo. Pada saat itu toko-toko,pusat perbelanjaan,bank sampai kendaraan yang berada di sepanjang jalan ini hangus di bakar massa dan berlanjut ke hampir seluruh pusat ekonomi di seluruh wilayah kota Solo, yang dimana banyak terjadi tindak anarkis serta penjarahan dimana mana..
Namun ternyata kota yang satu ini juga punya sejarah lainya sobat Travi..
Sebagian dari kita ada yang pada bingung kan, sebetulnya kota Solo ini sama atau beda sih dengan kota Surakarta? Yuk sebelum kita mengenal lebih jauh kota ini sama-sama kita simak sedikit sejarahnya..

 SEJARAH KOTA SOLO

Pertama sebelum nama Solo atau Surakarta itu ada tentu kita harus tahu bahwa sebagian kota di Jawa dulunya adalah sebuah Kerajaan besar yang di pimpin suatu Kesultanan.Nah tidak terkecuali dengan beberapa kota besar di Provinsi Jawa Tengah dulunya.seperti halnya Yogyakarta yang mempunyai otonomi daerah sendiri yang disebut Daerah Istimewa yang mempunyai alur pemerintahanya sendiri.
Dulupun Surakarta yang juga disebut kota Solo atau Sala sekarang adalah pewaris dari Kerajaan Mataram yang terpecah akibat adanya pemberontakan pada masa pemerintahan Sunan Pakubuwono II.
jadi pada saat pemerintahan Sultan Pakubuwono II pada tahun 1742 ada suatu pemberontakan terhadap pemerintah yang terkenal dengan nama pemberontakan Sunan Kuning (Geger Pacinan).
Namun berkat bantuan dari VOC pada saat itu yang berpihak pada Sultan Pakubuwono II akhirnya keraton kertasura dapat direbut kembali.Tapi karena perjanjian dengan VOC bila sudah memenangi pertempuran maka sebagian wilayah di Mataram akan dijadikan imbalan untuk VOC.
Untuk itu Sultan Pakubuwono II memerintahakan untuk mencari lokasi baru untuk dijadikan suatu Keraton yang baru. Maka akhirnya pada tahun 1745 ditemukanlah suatu desa yang bernama desa Sala yang tepatnya berada di tepian sungai bengawan Solo yang dijadikan Keraton baru dengan nama Surakarta kebalikan dari nama Keraton terdahulu yaitu Kartasura.
Kata Sura sendiri dalam bahasa Jawa artinya "Keberanian" , dan kata Karta adalah "Sempurna/Penuh"
Dan itulah sekilas cikal bakal terbentuknya nama kota Solo.
Jadi kesimpulanya adalah jika pemerintahanya itu dinamakan Surakarta, namun kotanya sendiri disebut kota Solo. jadi sah-sah saja kita menyebutnya Solo atau Surakarta.

TRANSPORTASI KE SOLO 

Terminal Bus Tirtonadi
 TERMINAL BUS : besar kota ini bernama Terminal Tirtonadi yang beroperasi 24 jam karena merupakan jalur antara yang menghubungkan angkutan bus dari Jawa Timur (terutama Surabaya dan Banyuwangi) dan Jawa Barat (Bandung). Selain Tirtonadi, terdapat pula dua terminal untuk angkutan lokal: Terminal Harjodaksino di sisi selatan kota (dulu merupakan terminal bus antarkota) dan Terminal Tipes di sisi barat kota. Selain itu, dua terminal penunjang terdapat pula di sekitar kota namun berada di luar pengelolaan pemerintah kota, yaitu Terminal Kartasura di barat, yang terhubung ke Jakarta dan Surabaya, dan Terminal Palur di timur kota.
Selain itu pada tahun 2010 diluncurkan angkutan umum massal bus Batik Solo Trans dengan satu rute.

Stasiun Solo Balapan
STASIUN KERETA API : utama bernama Stasiun Solo Balapan yang merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia (dibangun 1873) yang menghubungkan Yogyakarta (barat), Semarang (utara), dan Surabaya (timur), dan terletak berdekatan dengan terminal bus Tirtonadi, suatu hal yang jarang dijumpai di Indonesia. Hubungan perjalanan dari setasiun ini cukup baik, mencakup semua kota besar di Jawa secara langsung dan hampir dalam semua kelas.Kereta api ekspres yang melalui Solo antara lain: Argo Lawu, Argo Dwipangga, Bima dan Gajayana (dari/ke Jakarta, dengan AC), Argo Wilis dan Lodaya (dari/ke Bandung), Argo Wilis dan Sancaka (dari/ke Surabaya). Kereta bisnis malam Senja Utama Solo juga melayani transportasi dari/ke Jakarta.
Di Kota Surakarta juga terdapat tiga stasiun kereta api lain. 
Stasiun Solo Jebres dipakai sebagai stasiun perhentian untuk kereta-kereta api kelas ekonomi atau kereta
Stasiun Solo Jebres
api relasi Semarang-Madiun. Stasiun Solo-Kota (Sangkrah) merupakan stasiun perhentian untuk jalur KA Purwosari-Wonogiri. Stasiun Purwosari di tepi barat kota merupakan stasiun cabang menuju Wonogiri (selatan). Dulu Purwosari juga merupakan stasiun pemberhentian untuk jurusan Boyolali (barat). Kereta api ekspres ke Jakarta memakan waktu tempuh 10 jam, sementara kereta api ekspres ke Surabaya memakan waktu tempuh 5 jam.
Selain itu transportasi Solo juga memiliki keunikan tersendiri karena merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki rel kereta api yang paralel dengan jalan raya, tepatnya di sepanjang jalan protokol Slamet Riyadi. Di jalur ini terdapat rel Kereta api Feeder Wonogiri yang saat ini dialihfungsikan sebagai kereta api wisata Sepur Kluthuk Jaladara yang berhenti di Loji Gandrung (kantor wali kota Solo) dan Kampung Batik Kauman.



Bandar udara internasional Adisumarmo : (kode SOC, dulu bernama "Panasan", terletak 14 kilometer di sebelah utara kota Solo. Secara administratif banda udara ini terletak di luar batas kota Solo, tepatnya di perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Boyolali. Bandara ini terhubung ke Jakarta (8 penerbangan sehari), Kuala Lumpur, dan Singapura, serta Arab Saudi (pada musim haji). Waktu tempuh perjalanan udara dengan Jakarta berlangsung sekitar satu jam. Beberapa operator penerbangan yang melayani rute dari/ke kota Solo antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Batavia Air,Air Asia, Silk Air, dll. Bandara Adisumarmo juga menjadi pusat pemberangkatan dan penerimaan haji dari Asrama Haji Donohudan Boyolali Indonesia.